Pernikahan dalam Islam adalah ibadah yang agung, dan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menikah. Persiapan yang matang meliputi niat yang tulus, pemahaman tentang tujuan pernikahan, kesiapan fisik, mental, dan finansial, serta pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam pernikahan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah dalam Islam:
- Niat yang Tulus: Menikah harus diniatkan karena Allah SWT, sebagai ibadah untuk menyempurnakan agama dan membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Niatkan untuk menjaga diri dari perbuatan zina dan menyalurkan hajat biologis dengan cara yang halal. - Pemahaman Tujuan Pernikahan: Pernikahan memiliki tujuan mulia, yaitu menyempurnakan agama, membangun keluarga sakinah, menjaga kesucian, dan melanjutkan keturunan.
Pahami bahwa pernikahan bukan hanya tentang cinta dan kebahagiaan sesaat, tetapi juga tentang komitmen jangka panjang untuk saling membimbing dan bekerja sama dalam menjalani kehidupan.
- Kesiapan Fisik, Mental, dan Finansial: Fisik:
Pastikan calon pengantin dalam kondisi sehat dan siap secara fisik untuk menjalani kehidupan pernikahan dan memiliki keturunan.
Mental:
Siapkan diri untuk menghadapi tantangan dan perbedaan dalam rumah tangga. Belajar untuk berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan masalah, dan saling mendukung.
Finansial:
Memiliki kemampuan mengelola keuangan, dan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Memilih Pasangan yang Tepat: Pilihlah pasangan yang memiliki agama dan akhlak yang baik, karena hal ini akan menjadi landasan utama dalam membangun keluarga yang sakinah.
Kecantikan atau ketampanan fisik memang bisa menjadi daya tarik, tetapi jangan jadikan itu sebagai satu-satunya kriteria.
Kenali calon pasangan dengan baik sebelum memutuskan untuk menikah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting untuk memahami pandangan mereka tentang berbagai aspek kehidupan.
- Mempelajari Fiqh Pernikahan: Pahami rukun dan syarat sah nikah dalam Islam.
Pelajari juga hak dan kewajiban suami istri, serta aturan-aturan lain yang berkaitan dengan pernikahan dalam Islam.
- Mempersiapkan Diri untuk Peran Baru: Menikah berarti memasuki peran baru dalam kehidupan. Persiapkan diri untuk menjadi suami atau istri yang bertanggung jawab, serta calon orang tua yang baik.
Belajar tentang parenting, karena menjadi orang tua adalah tanggung jawab yang besar. - Restu Orang Tua: Usahakan mendapatkan restu dari kedua orang tua. Restu orang tua sangat penting dalam keberkahan pernikahan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan pernikahan yang dijalani akan membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi kedua mempelai, serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menikah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW bagi umat Muslim, sebagai bentuk penyempurna agama. Menikah bertujuan untuk membina suatu rumah tangga yang tentram (sakinah), penuh cinta (mawaddah), serta penuh rahmat (warahmah).
Perintah menikah sendiri diatur langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum Ayat 21. Namun, ada beberapa persiapan menikah dalam Islam yang wajib dijalani oleh umat Muslim. Persiapan ini dilakukan agar calon mempelai sudah benar-benar siap untuk memasuki dunia pernikahan.
Apa saja persiapan menikah dalam Islam yang harus dijalankan? Berikut ini penjelasan selengkapnya!
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Menikah dalam Islam
Berikut adalah empat hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah dengan pasangan Kamu.
- Persiapkan Niat yang Tulus dan Matang
Menikah adalah ibadah yang agung dalam agama Islam. Sehingga, Kamu harus melakukannya dengan niat yang tulus serta mental yang sudah matang. Yakin lah bahwa pasangan Kamu akan menjadi teman sehidup semati. Persiapkan diri untuk bertanggung jawab dengan pilihan Kamu sampai akhir hayat.
- Restu dari Keluarga
Pernikahan tidak hanya melibatkan ikatan antara sepasang kekasih pria dan wanita, tetapi juga menghubungkan kedua keluarga, yaitu keluarga pria dan keluarga wanita. Karena pernikahan ini bertujuan untuk menyatukan kedua keluarga, restu dari keluarga, khususnya restu dari orang tua, menjadi lKamusan yang penting.
Mempersatukan kedua keluarga merupakan bagian dari budaya di Indonesia. Meskipun yang menikah hanya sepasang kekasih, tetapi karena budaya ini sudah menjadi tradisi yang terkandung dalam masyarakat, menyatukan kedua keluarga dianggap sebagai elemen penting dalam sebuah pernikahan.
Apabila mendapatkan restu dari keluarga, keluarga baru yang terbentuk setelah pernikahan akan mendapatkan perhatian dari kedua belah pihak karena keduanya sudah memberikan restu. Sebaliknya, jika tidak mendapatkan restu, hal ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam hubungan keluarga di masa depan. Terutama pada saat ada acara besar keluarga, perasaan sungkan mungkin muncul jika pernikahan tidak mendapat restu dari keluarga. - Memperbaiki Akhlak dan Mengamalkan Sunnah
Menikah merupakan proses menyatukan hidupmu bersama pasanganmu. Untuk itu, kamu dapat mulai memperbaiki akhlak dan menjalankan beberapa ibadah sunnah dari sebelum menikah. Hal ini karena akhlak merupakan bentuk cerminan diri yang akan terlihat - Mengikuti Konseling Pranikah
Konseling pranikah dilakukan agar kamu dan calon pasangan memiliki gambaran tentang kehidupan pernikahan nanti. Hal ini dilakukan agar calon mempelai mampu hidup selaras dengan tuntutan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. - Kesiapan Fisik, Mental, dan Finansial
Pastikan kamu dan calon pasangan sudah siap memenuhi tugas sebagai seorang istri dan suami. Kamu juga dapat memeriksakan kesehatan tubuh dan mental sebelum memutuskan untuk menikah.
Kesiapan finansial juga sangat penting bagi pasangan yang baru saja menikah. Kebutuhan sehari-hari yang semakin tinggi tentu membutuhkan kesiapan finansial yang cukup untuk menopang hidup.
Pasalnya, permasalahan finansial menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat perceraian. Angka perceraian di Indonesia bahkan menempati posisi tertinggi di Asia Afrika. Jadi, pastikan kamu sudah memiliki finansial yang cukup untuk rumah tangga. - Mempersiapkan Mahar
Sebelum menikah, calon pengantin pria juga perlu menyiapkan mahar sebagai kewajiban yang harus dipenuhi ketika akan melamar seorang wanita. Dengan kata lain, pihak pria diharapkan memberikan mahar pada hari pernikahan sebagai tKamu keseriusan niat dan sebagai ekspresi kasih sayang calon suami terhadap calon istrinya. Islam tidak memberikan batasan khusus mengenai besaran mahar yang harus diberikan; semuanya tergantung pada penerimaan calon istri. Namun, para ulama berpendapat bahwa ketentuan minimum mengenai mahar seharusnya berupa sesuatu yang bermanfaat, baik itu berupa barang atau jasa.
Tips Membangun Kesiapan Finansial Sebelum Menikah
Membangun kesiapan finansial dengan pasangan sebelum menikah merupakan hal yang sangat penting. Hal ini bisa menjadi dasar penting bagi Kamu saat nanti akan berumah tangga.
Mempersiapkan finansial sebelum menikah juga membuat Kamu bisa mengetahui prioritas, menghindari pertengkaran soal keuangan, memahami kondisi finansial masing-masing, hingga melihat kecocokan satu sama lain.
Berikut beberapa faktor finansial yang sebaiknya Kamu persiapkan sebelum menikah.
- Membuat Perjanjian Pranikah
Di konsep pernikahan Indonesia membuat perjanjian pranikah memang belum umum. Bahkan, seringkali dianggap sebagai bentuk ketidakpercayaan dengan calon pasangan. Namun, perjanjian pranikah ini dapat melindungi kamu dan pasangan dari risiko finansial dalam pernikahan.
Pasalnya, jika sebelum acara pernikahan tidak ada perjanjian pranikah, risiko finansial seperti utang yang pasanganmu dapat selama masa pernikahan akan menjadi beban bersama. Dengan adanya perjanjian pranikah, segala risiko finansial akan ditanggung oleh pribadi masing-masing sehingga tidak akan memberatkan satu sama lain di kemudian hari. - Memahami Kondisi Keuangan Pribadi
Setiap orang pasti memiliki kondisi keuangan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Contohnya seperti calon suami yang memiliki kebutuhan rutin membiayai keluarganya. Sebaiknya, hal ini dibicarakan oleh calon pasangan sebelum menentukan untuk menikah.
Karena saat nanti sudah berkeluarga, kebutuhan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama. Sehingga, diperlukan transparansi untuk segala beban finansial di luar budget untuk kebutuhan rumah tangga Kamu dan pasangan. - Memahami Ekspektasi Pribadi dan Pasangan
Salah satu faktor penting yang harus Kamu lakukan sebelum menikah adalah membahas urusan finansial dengan pasangan. Usahakan untuk saling terbuka mengenai pendapatan bulanan, rencana keuangan, serta beban keuangan masing-masing.
Hal ini penting agar Kamu dan calon pasangan mengetahui seberapa besar dapat berekspektasi satu sama lain. Jika tidak dibicarakan sejak awal, tentu bisa jadi terjadi miskomunikasi setelah menikah terhadap masalah ini. - Jalankan Rencana Keuangan dan Pantau Berkala
Penting untuk membuat rencana keuangan bersama untuk mengetahui konsep tentang bagaimana Kamu dan pasangan akan mengelola keuangan nantinya. Tidak hanya mengelola keuangan sesuai rencana di awal pernikahan, evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui apakah rencana tersebut masih relevan dengan kondisi keuangan rumah tangga Kamu. - Pahami Tanggung Jawab Bersama
Keberhasilan keuangan dalam pernikahan melibatkan tanggung jawab bersama. Selain berkonsultasi dalam membuat keputusan keuangan besar, pasangan juga perlu bersama-sama menangani pembayaran tagihan, manajemen utang, dan pengelolaan investasi. Memahami tanggung jawab ini dapat menciptakan kerja sama yang seimbang dalam mengelola keuangan keluarga.