Obrolan sebelum menikah adalah diskusi penting antara dua individu yang berencana untuk menikah. Topik yang dibahas meliputi keuangan, rencana masa depan, pembagian tugas rumah tangga, ekspektasi terhadap pernikahan, serta nilai-nilai dan kepercayaan pribadi. Membuka komunikasi yang jujur dan terbuka tentang hal-hal ini dapat membantu membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.
Berikut adalah beberapa topik yang perlu dibahas sebelum menikah:
Keuangan:
Pengelolaan keuangan:
Bagaimana cara mengelola keuangan bersama? Apakah akan memiliki rekening bersama atau terpisah? Bagaimana cara memprioritaskan pengeluaran?
Tujuan keuangan:
Apa tujuan keuangan jangka pendek dan panjang? Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?
Hutang:
Apakah ada hutang yang perlu dilunasi? Bagaimana cara mengatasi hutang tersebut?
Pengeluaran:
Bagaimana cara mengatur pengeluaran sehari-hari? Siapa yang akan membayar tagihan? Rencana Masa Depan:
Karier: Bagaimana rencana karier masing-masing setelah menikah? Apakah ada perubahan karier yang direncanakan? Anak: Apakah berencana memiliki anak? Jika ya, bagaimana rencana pengasuhan anak?
Tempat tinggal: Di mana akan tinggal setelah menikah?
Pendidikan: Bagaimana rencana pendidikan anak-anak?
Perkembangan diri: Bagaimana cara mendukung perkembangan diri masing-masing setelah menikah?
Nilai-Nilai dan Kepercayaan:
Agama: Bagaimana pandangan masing-masing terhadap agama? Apakah ada perbedaan keyakinan? Nilai-nilai keluarga: Bagaimana nilai-nilai keluarga masing-masing? Bagaimana cara menjaga nilai-nilai tersebut?
Toleransi: Bagaimana cara bertoleransi terhadap perbedaan?
Pembagian Tugas Rumah Tangga:
Pekerjaan rumah tangga:
Bagaimana pembagian tugas rumah tangga? Siapa yang akan memasak, membersihkan rumah, dll.? Peran:
Bagaimana peran masing-masing dalam rumah tangga? Apakah ada pembagian peran yang jelas?
Kesehatan:
Gaya hidup: Bagaimana gaya hidup masing-masing? Apakah ada kebiasaan buruk yang perlu diubah?
Kesehatan mental: Bagaimana cara menjaga kesehatan mental masing-masing?
Kesehatan fisik: Bagaimana cara menjaga kesehatan fisik masing-masing? Komunikasi dan Penyelesaian Konflik:
Cara berkomunikasi: Bagaimana cara berkomunikasi yang baik?
Penyelesaian konflik: Bagaimana cara menyelesaikan konflik? Lain-lain:
Keluarga: Bagaimana hubungan dengan keluarga masing-masing?
Hobi: Bagaimana cara mengisi waktu luang? Apakah ada hobi yang perlu disesuaikan?
Kekhawatiran: Apa kekhawatiran masing-masing tentang pernikahan?
Kebiasaan: Apakah ada kebiasaan yang perlu diubah? Dengan membahas topik-topik ini secara terbuka dan jujur, pasangan dapat membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain, meminimalkan potensi konflik, dan membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan yang bahagia dan langgeng.
Sebelum menikah, banyak hal yang perlu kamu bahas bersama pasangan. Tujuannya untuk menyatukan visi dan misi kalian berdua agar kelak bisa menjalani rumah tangga dengan harmonis. Untuk lebih jelasnya, mari cari tahu hal-hal apa saja yang perlu kalian bahas di artikel ini.
Pernikahan adalah sebuah hubungan yang sakral. Semua pasangan tentunya ingin menjalani pernikahan hanya sekali seumur hidup. Nah, agar pernikahanmu tetap langgeng sampai tua nanti, kamu perlu terbuka dengan pasangan. Bahkan, hal ini sudah dibicarakan jauh hari sebelum menikah.
Hal-Hal yang Perlu Dibahas dengan Pasangan Sebelum Menikah – Alodokter
Beragam Hal yang Perlu Dibahas Sebelum Menikah
Beberapa topik berikut ini perlu kamu diskusikan bersama pasangan sebelum kalian menikah:
- Keturunan
Sebagian pasangan ingin langsung memiliki momongan setelah menikah, tetapi ada juga yang ingin menikmati indahnya masa-masa berdua. Nah, coba diskusikan hal ini dengan pasanganmu sebelum menikah.
Sepakati kapan kira-kira waktu yang tepat untuk menambah anggota baru dalam keluarga kalian, dan berapa banyak anak yang kalian inginkan. Jangan lupa juga mendiskusikan kemungkinan terburuk, seperti jika terjadi kemandulan. Intinya, kalian berdua harus siap secara fisik dan mental sebelum menjadi orang tua.
Untuk antisipasi, kalian juga bisa melakukan premarital check up. Pemeriksaan ini bisa membantu kalian menentukan waktu terbaik untuk memiliki keturunan. Intinya, kalian berdua harus siap secara fisik dan mental sebelum menjadi orang tua.
- Karier
Bicarakan siapa saja yang boleh bekerja dan ketentuan seperti apa pekerjaan yang boleh dijalani. Misalnya, lokasi kantor atau jam masuk dan pulangnya. Bicarakan juga perihal seandainya ada kenaikan jabatan karena biasanya akan menyita waktu lebih banyak.
Topik ini sangat penting bagi kaum hawa yang ingin tetap bekerja setelah menikah. Tanyakan kepada calon suami apakah kamu masih perlu untuk bekerja, dan bagaimana batasan jam kerjanya agar tidak mengganggu tugasmu sebagai istri kelak.
- Urusan seks
Salah satu hal penting yang bisa menghangatkan pernikahanmu adalah seks. Jelaskan secara gamblang mengenai semua hal terkait seks yang kamu sukai dan tidak. Kalian bisa mencari tahu cara berhubungan seks yang sehat dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
- Masalah finansial
Kamu mungkin tidak enak jika membahas masalah materi sebelum menikah. Meski sensitif untuk dibicarakan, kamu disarankan membicarakannya dengan jujur dan terbuka. Soalnya, hal ini cukup sering menjadi penyebab pertikaian dalam rumah tangga.
Diskusikan dan sepakati tentang siapa yang akan mengatur keuangan dalam rumah tangga serta jumlah penghasilan yang perlu ditabung untuk masa depan. Kalian juga perlu merencanakan keuangan untuk urgensi yang mungkin saja bisa terjadi, misalnya bila ada yang sakit atau keperluan keluarga yang mendesak.
- Pembagian tugas di rumah
Tugas di rumah sejatinya bukan hanya dikerjakan oleh wanita saja, lho. Pria juga perlu ikut andil perihal hal ini. Kamu dan pasangan perlu membagi tugas rumah tangga, seperti beres-beres atau menjaga anak, apalagi kalau kalian sepakat untuk tidak menggunakan asisten rumah tangga.
- Pergaulan dengan lawan jenis
Agar tidak terjadi salah paham, kamu harus mendiskusikan batasan cara bergaul dengan lawan jenis setelah menikah. Soalnya, bergaul dengan lawan jenis tanpa diketahui pasangan bisa menjadi memicu pertengkaran hebat.
Kamu boleh mempertimbangkan untuk mengizinkan pasanganmu berteman dengan lawan jenis asal ia menceritakan semua hal yang mereka lakukan saat menjalin pertemanan atau memperkenalkan teman lawan jenisnya kepadamu. Jika memang hubungan tersebut murni pertemanan, pastinya tidak akan ada yang ditutup-tutupi, bukan?
- Rencana masa depan
Topik ini mungkin sulit untuk dijawab dan masih sebatas prediksi. Namun, diskusi mengenai masalah ini merupakan hal penting untuk mengetahui tujuan kalian berumah tangga.
Rencana tersebut bisa menjadi penyemangat kalian untuk bekerja sama lebih keras guna mewujudkannya. Misalnya, setelah 5 tahun menikah, kalian harus punya rumah.
Ingat, pernikahan adalah komitmen yang harus dijalani dalam jangka panjang. Jadi, pastikan kalian hidup bersama seseorang yang memang benar-benar sejalan dan paham dengan pola pikirmu. Selain itu, ingat juga bahwa kamu akan memasuki anggota baru sebuah keluarga besar. Pastikan kamu bisa beradaptasi dan menjadi anak yang baik bagi mertuamu. Tidak jarang, konflik antar menantu dan mertua yang menyebalkan bisa menjadi perkara rumah tangga yang pelik.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk menjalani konseling pernikahan jika kamu dan pasangan merasa kesulitan menyatukan visi serta misi dalam berumah tangga.