Pertanyaan Bimbingan Nikah di KUA, Apa Saja?

Pertanyaan Bimbingan Nikah di KUA, Apa Saja?

Pertanyaan bimbingan nikah di KUA (Kantor Urusan Agama) bertujuan untuk memastikan kesiapan calon pengantin, baik secara administrasi, pengetahuan agama, maupun kesiapan mental dan finansial untuk membina rumah tangga. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup berbagai aspek kehidupan pernikahan, mulai dari kesesuaian data diri hingga rencana masa depan keluarga.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang biasa diajukan dalam bimbingan nikah di KUA:

  1. Kesesuaian Data dan Dokumen Pernikahan: Kesesuaian data diri calon pengantin pada dokumen seperti KTP, KK, akta kelahiran, dan surat pengantar nikah.

Kelengkapan dokumen persyaratan nikah sesuai dengan ketentuan KUA.
Status perkawinan (perawan/perjaka, duda/janda) dan dokumen pendukungnya.

  1. Pengetahuan Agama: Pemahaman tentang rukun iman dan rukun Islam.
    Tata cara wudhu dan sholat, termasuk bacaan-bacaannya.
    Doa-doa sehari-hari dan doa-doa khusus dalam pernikahan.
    Pengetahuan tentang adab dalam pernikahan dan berhubungan suami-istri.
  2. Alasan Menikah: Motivasi dan tujuan utama dalam memutuskan untuk menikah.
    Pemahaman tentang makna pernikahan dalam Islam.
    Harapan dan ekspektasi terhadap kehidupan pernikahan.
  3. Kesiapan Finansial: Rencana pengelolaan keuangan rumah tangga.
    Kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
    Perencanaan keuangan jangka panjang, seperti tabungan dan investasi.
  4. Manajemen Konflik: Strategi komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
    Cara menghadapi perbedaan pendapat dan konflik dalam rumah tangga.
    Pemahaman tentang pentingnya saling pengertian dan tenggang rasa.
  5. Peran Agama dalam Rumah Tangga: Pemahaman tentang hak dan kewajiban suami istri.
    Pentingnya menjaga keharmonisan keluarga berdasarkan nilai-nilai agama.
    Peran agama dalam membimbing keluarga sakinah.
  6. Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan calon pengantin, termasuk tes kesehatan pranikah.
    Pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi.
    Perencanaan keluarga dan kesehatan anak di masa depan.
  7. Peran Orang Tua dan Keluarga Besar: Hubungan calon pengantin dengan orang tua dan keluarga besar.
    Cara menjaga hubungan baik dengan keluarga besar setelah menikah.
    Dukungan keluarga dalam kehidupan pernikahan.
  8. Rencana Masa Depan:
    Tempat tinggal setelah menikah, Rencana memiliki anak dan pola asuh anak, Pencapaian tujuan bersama dalam pernikahan.
    Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk membekali calon pengantin dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Bimbingan nikah di KUA juga menjadi wadah bagi calon pengantin untuk berkonsultasi dan mendapatkan nasihat dari petugas KUA yang berkompeten

Bimbingan pernikahan merupakan sebuah program pemerintah yang berisi pemberian materi untuk calon pengantin dalam mempersiapkan diri membangun keluarga dengan pondasi yang kuat, mulai dari segi agama, sosial, ekonomi, hingga kesehatan. Pemberian edukasi ini dilakukan melalui pertemuan secara berkala antara penyuluh dan pasangan calon suami istri. Tujuan dari program bimbingan pernikahan adalah sebagai bentuk ikhtiar pemerintah dalam mengurangi tingginya angka perceraian. Melansir pacitan.kemenag.org, ada 8 materi wajib yang akan dibagikan dalam bimbingan pernikahan, yaitu sebagai berikut:

Membangun Landasan Keluarga Sakinah
Merencanakan Perkawinan yang Kokoh Menuju Keluarga Sakinah
Dinamika Perkawinan
Kebutuhan Keluarga
Kesehatan Keluarga
Membangun Generasi yang Berkualitas
Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Tantangan Kekinian
Mengenali dan Menggunakan Hukum untuk Melindungi Perkawinan Keluarga

Pernikahan adalah ibadah terpanjang yang tujuannya untuk membentuk rumah tangga harmonis dengan komitmen seumur hidup. Calon pengantin harus benar-benar mempersiapkan segala hal terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah, baik itu kesiapan mental, fisik, finansial, hingga mengikuti bimbingan pernikahan. Dalam pelaksanaannya, bimbingan pernikahan terbagi menjadi dua bagian, yaitu mandiri atau tatap muka. Terdapat beberapa pertanyaan yang nantinya perlu Anda jawab dengan lugas sepanjang sesi bimbingan. Berikut sejumlah pertanyaan bimbingan pernikahan di KUA:

Pertanyaan Bimbingan Nikah di KUA, Apa Saja?

Kesesuaian Data dan Dokumen Pernikahan

Perlu diketahui, mengikuti sesi bimbingan pernikahan tidak bisa diwakili oleh siapa pun. Pasangan calon pengantin harus menghadiri seluruh tahapan, mulai dari awal hingga akhir, dengan membawa seluruh dokumen pernikahan yang diperlukan. Kemudian, petugas KUA setempat akan menanyakan seputar data diri, status pribadi, status keluarga, dan segala hal yang terkait dengan dokumen kelengkapan. Kelengkapan dokumen pernikahan akan diperiksa oleh petugas KUA. Pastikan seluruh data dari dokumen yang Anda bawa telah terbukti benar dan sesuai dengan prosedur.

Pengetahuan Agama

Calon pengantin muslim akan dihadapkan dengan beragam pertanyaan seputar ilmu pengetahuan agama, mulai dari rukun iman, rukun islam, tata cara berwudhu, bacaan sholat, surat-surat pendek, do'a harian, do'a mandi wajib, ucapan dua kalimat syahadat, hingga nama-nama malaikat dan nabi. Kedua calon pengantin juga nantinya akan dites membaca Al-Qur'an. Pada tahap ini, kedua belah pihak harus sudah lancar dalam melafalkan kitab suci. Namun, jangan khawatir, petugas KUA akan tetap memberikan bimbingan secara khusus bagi mereka yang belum bisa membaca Al-Qur'an, dimulai dari tahap awal pengenalan huruf hijaiyah.

Alasan Memutuskan untuk Menikah

Setelah menuntaskan pertanyaan seputar pengetahuan agama, pasangan calon pengantin akan diberi pembelajaran tentang esensi pernikahan dan bagaimana menjaga kehidupan rumah tangga agar senantiasa harmonis. Anda juga akan ditanya perihal alasan kuat memutuskan untuk menikah, konsep keluarga seperti apa yang ingin Anda bangun, serta makna kehadiran anak dalam pernikahan. Apakah Anda dan pasangan berprinsip bahwa memiliki keturunan adalah hal yang wajib? Ini adalah hal yang harus Anda tentukan sejak awal bersama pasangan, mengingat nantinya petugas KUA juga akan memberikan materi seputar makna anak di dalam pernikahan.

Edukasi Pernikahan

Pihak KUA akan memberikan berbagai pembinaan tentang edukasi pernikahan dalam setiap sesi yang dijalankan, mulai dari bagaimana mengatur manajemen konflik dalam mengatasi problema rumah tangga, edukasi tentang reproduksi kesehatan, pembagian nafkah suami kepada istri, pola asuh anak, konsekuensi bila melakukan poligami, hingga apa saja hak dan kewajiban suami istri yang harus dipenuhi.

Tak sampai di sana saja, Anda dan pasangan juga akan diberi pembekalan tentang kiat-kiat menghadapi berbagai situasi yang tidak diinginkan, seperti bagaimana bila terjadi perceraian dan siapa pihak yang harus bertanggung jawab memenuhi biaya hidup anak. Kemudian, calon pengantin pria juga akan diajari tentang pelafalan ijab qabul melalui sesi latihan secara khusus, akan didatangkan pula orang tua dari pihak perempuan atau wali saat menikah nanti.

Itulah sejumlah pertanyaan bimbingan pernikahan di KUA yang perlu untuk Anda ketahui. Pastikan untuk mempelajarinya terlebih dahulu agar seluruh proses yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Calon pengantin yang telah sukses menyelesaikan program bimbingan pra-nikah juga berhak mendapatkan sertifikat khusus.

Tinggalkan komentar